
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 menyisakan banyak cerita pilu. Salah satunya adalah kisah Vicky Hermansyah, Aremania asal Mindi, Sidoarjo. Benturan keras pada kepala dan luka lainnya saat tragedi tersebut membuat Vicky saat ini hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Vicky menurut sang ibu, Sumartiningsih bisa duduk namun butuh bantuan dan tidak bisa lama-lama karena kondisinya yang masih belum stabil. “Tadi sempat duduk di kursi roda, tidak bisa lama-lama, itu juga harus saya peluk agar tidak jatuh,” ungkap Sumartiningsih yang terlihat begitu tegar dan sabar dalam merawat putra bungsunya tersebut.
Kondisi Vicky memang masih belum stabil, dia harus menjalani pemulihan bertahap dan setiap perkembangannya juga masih dalam pemantauan oleh dokter. “Ya saya hanya bisa pasrah, berdoa dan berharap Vicky bisa pulih,” tambah Sumartiningsih.
Berusaha menguatkan beban keluarga, tim Crisis Center Arema FC juga sudah memberikan santunan kepada Vicky. “Di situasi saat ini kita harus saling menguatkan. Semoga bisa membantu mas Vicky dan keluarga,” ungkap salah satu anggota tim Crisis Center, Rofiul Islam.
Tokoh Aremania Sidoarjo, Achmad Rouf mengucapkan terimakasih atas kepedulian manajemen Arema FC dengan memberikan bantuan kepada Vicky. “Pertama saya ucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang memberikan kesehatan pada Vicky, serta terimakasih kami ucapkan kepada manajemen Arema FC melalui Crisis Center yang sangat membantu untuk Vicky dan keluarga. Apalagi sebelumnya Vicky merupakan tulang punggung keluarga, hal ini tentu sangat meringankan beban mereka,” ungkap Rouf.
Rouf mengungkapkan harapannya kedepan, dia ingin Arema FC bersama-sama Aremania bangkit. “Untuk jajaran manajemen atau pelatih dan semua pemain harus kuat dalam menghadapi semua ini, kita harus bangkit bersama-sama,” tegasnya.
Crisis Center Arema FC bekerja selama 40 hari, dalam kurun waktu tersebut sudah berusaha menjangkau korban Tragedi Kanjuruhan baik di Malang Raya maupun luar kota. Tercatat 24 korban luka berat sudah mendapatkan bantuan, untuk luka ringan yang terdata mencapai 163 orang. Distribusi bantuan kepada 135 korban meninggal juga sudah selesai didistribusikan.