28 October 2019
Perjudian Singo Edan! Tampil Pincang Hadapi Semen Padang
Malangpostonline.com - Edan. Kondisi tim Arema FC benar-benar edan saat harus menghadapi Semen Padang dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Senin (28/10) malam, kick off 18.30 WIB (live Indosiar). Arema sebagai tuan rumah tak bisa menurunkan 9 pemainnya, ini Singo Edan!
Bersamaan tuntutan harus menang setelah tiga laga sebelumnya raih 2 poin, laga home kali bakal jadi tantangan tersendiri bagi pelatih Milomir Seslija bersama pasukan yang tersisa. Lebih tepatnya, ini adalah laga perjudian Singo Edan dengan menurunkan pemain muda yang sering sebagai cadangan.
"Hanif dan Rafli ke timnas, Alfin dan Kayame akumulasi kartu, Comvalius, Ridwan, Dedik, Alfarizi dan Agil cedera," ujar Milo memastikan timnya bakal tampil pincang saat menjamu Semen Padang. Meski demikian Milo tetap yakin dengan pilihan pemain mudanya, demi wujudkan target raih poin tiga.
Singo Edan tetap berambisi raih kemenangan dengan kondisi minimnya pilihan pemain. Khususnya setelah meraih dua imbang dan satu kekalahan di tiga laga tandang berturut-turut, Arema harus menang di hadapan pendukungnya, Aremania.
Kali terakhir, Arema imbang lawan Tira-Persikabo 1-1 di Bogor pada 24 Oktober lalu. Sebelumnya, Arema kembali imbang lawan Persipura 2-2 di Stadion Aji Imbut Tenggarong, 20 Oktober 2019. Lalu, pada 16 Oktober 2019, Arema ditelan bulat-bulat oleh PSM dengan skor 6-2.
Selain demi mengangkat posisi di klasemen, kemenangan atas SPFC adalah satu-satunya cara membangkitkan moral tim usai tak mengecap manisnya kemenangan dari tiga laga. Perjudian dengan memakai pemain muda, adalah perjudian yang tak bisa dihindari oleh tim berlogo singa tinju ini.
Semua pemain yang cedera, akumulasi maupun absen ke Timnas, jelas sudah tak bisa masuk starting line up lawan SPFC. Arema kini harus mengandalkan anak-anak muda di posisi kunci yang ditinggalkan para pemain inti. Perjudian ini, tentu saja membawa banyak spekulasi soal kesiapan tim lawan SPFC.
Contoh, minimnya pengalaman tanding bagi anak-anak muda seperti Ahmad Nur Hardianto, adalah persoalan yang harus dijawab tim pelatih dalam laga kontra SPFC. Tapi, Milo mengaku sudah mengantongi kunci jawaban untuk persoalan ini. Milo yakin akan kualitas pemain muda Arema yang dinilai tidak kalah dari pemain yang sedang absen.
"Saya rasa, Arema tetap dihuni banyak pemain bagus yang bisa menggantikan, mereka berkualitas," tuturnya.
Sementara itu, dari segi strategi, Milo menegaskan tak akan ada yang berubah. Arema tetap akan menjadi tim yang sabar, menunggu kesempatan dan memaksimalkan peluang emas.
Mindset ini tetap ditanamkan oleh Milo kepada pemainnya, terutama para anak muda. Gaya bermain, strategi, dan taktik serta siasat, hanya memiliki satu muara, yaitu tiga poin. "Kami harus berjuang untuk keberlangsungan tim ini di papan atas. Kami harus sabar, menunggu kesempatan, dan memaksimalkan peluang," tuturnya.
Terpisah, pelatih SPFC, Eduardo Almeida menyebut bahwa absennya sembilan pemain Arema, adalah pedang bermata dua bagi tim SPFC. Pada satu sisi, Arema akan kehilangan pemain yang biasa mengisi posisi starter, dan SPFC memiliki kartu yang lebih terukur dalam perjudian strategi lawan Arema.
Di sisi lain, Arema tak bisa diukur dengan standar pertandingan-pertandingan sebelumnya. Banyak kartu liar yang saat ini belum pernah dilihat oleh SPFC di pertandingan-pertandingan Arema dengan skuad lengkap. Apakah kartu liar ini bisa menjadi peluang atau ancaman bagi SPFC, masih akan dibuktikan Senin malam ini oleh Eduardo.
"Mungkin itu keuntungan, mungkin juga tidak. Memang, akan ada beberapa pemain Arema yang biasa main, akhirnya absen. Tapi, di sisi lain, pemain yang jarang dapat kesempatan akan membuktikan kualitasnya. Mereka berpotensi menciptakan kesulitan buat kami," tambah Eduardo. (fin/bua/Malangpostonline.com)
Sumber: https://www.malangpostonline.com/Bola/Arema-Sport/2019-10/25747/perjudian-singo-edan-tampil-pincang-hadapi-semen-padang