Kemenangan berhasil diraih oleh Arema FC saat berhadapan dengan Persik Kediri dengan skor 2-3 dalam pekan ke 12 Liga 1 2021-2022. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Sultan Bantul, Jumat (19/11/2021).

Persik yang coba tampil menekan lebih dulu beberapa kali melancarkan peluang ke pertahanan Arema FC di menit-menit awal.  Mereka berhasil dominan dalam penguasaan bola, serta skema serangan yang lebih efektif. Karena skemanya berjalan lancar, Macan Putih mampu melancarkan dua tembakan on target dalam kurun waktu 15 menit pertama.

Tim Macan Putih itu unggul lebih dulu di menit 30. lewat kaki Youssef Ezzejjari setelah  berhasil memanfaatkan umpan Doinatan Machado. Dua menit berselang, Arema FC berhasil membalas. Dany Saputra melakukan pelanggaran terhadap Tito Hamzah di kotak penalti.

Carlos Fortes yang menjadi eksekutor berhasil melepaskan tembakan ke arah kanan yang gagal dijangkau oleh kiper Persik dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Arema FC berbalik mendominasi. Hasilnya, di menit 44 dan 45+4 Johan Ahmat Farisi dan Feby Eka Putra berhasil menambah dua gol untuk Arema FC.

Persik mengejar  ketertinggalan di babak kedua. Melalui penalti, Youssef berhasil  mencetak gol dan mengubah kedudukan menjadi 2-3 di menit 77. Hingga pertandingan babak kedua berakhir, kedudukan tetap 2-3 untuk keunggulan Arema FC.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengirimkan pesan semangat kepada pemain Arema FC jelang melawan Persik Kediri pada Jumat (19/11/2021).

Pesan yang dikirimkan dari Turki tersebut dibacakan oleh Manajer Ad Interim Arema FC Ali Rifki dihadapan  para pemain saat meeting tim sebelum berangkat ke stadion. 

"Ada pesan semangat dari Presiden Arema FC. Ini adalah pertandingan pertama seri ketiga, langkah awal kita untuk percaya diri. Seri ketiga adalah seri yang lumayan berat, tapi aku percaya jika kita bisa melewati semua laga dengan kemenangan karena kita Arema," ungkap Ali, membacakan pesan dari Gilang. 

" Kita tetap fokus, berjuang sekuat tenaga Semu kita ini adalah seorang pemenang. Malang adalah tanah kejayaan sepak bola, sekali juara akan selalu juara, " lanjutnya disambut dengan tepuk tangan riuh pemain.

Arema FC memang membutuhkan kemenangan untuk membuka langkah di seri ketiga BRI Liga 1 2021. Tim Singo Edan diwajibkan meraih tiga poin untuk bisa memenangkan persaingan di papan atas klasemen BRI Liga 1 2021. 

Arema FC akan menghadapi Persik Kediri dalam pertandingan perdana seri ketiga BRI Liga 1 2021 di Stadion Sultan Agung, Bantul pada (19/11/2021), kapten Arema FC Johan Ahmat Farisi memiliki penilaian tersendiri terkait pertandingan besok.

Jebolan Akademi Arema ini menilai bahwa persiapan melawan Persik seperti halnya pertandingan biasanya. “Mungkin biasa seperti pertandingan lainnya, kita lakukan persiapan normal. Pelatih sudah memberikan instruksi kepada pemain soal persiapan melawan Persik,” ungkap Jhon, panggilan akrab Johan Ahmat Farisi.

Jhon mewaspadai Persik dari sisi kolektivitas. Hal itu membuat Arema FC tidak hanya terpaku pada satu  pemain saja saat berhadapan dengan tim Macan Putih besok. “Semua pemain patut untuk diwaspadai, kita harus siap untuk menghadapi pertandingan besok dan berusaha untuk mendapatkan tiga poin,” sambungnya.

Secara klasemen, Persik saat ini berada di urutan 15 dari 11 pertandingan BRI Liga 1 2021 yang sudah dijalani. Sedangkan tim Singo Edan berada di posisi 3 klasemen sementara dengan meraih 20 poin Tambahan tiga poin sangat dibutuhkan oleh Arema FC untuk  memenangkan persaingan di papan atas klasemen BRI Liga 1 2021.

Di pertandingan melawan Persik, Arema FC dipastikan tanpa diperkuat oleh Dendi Santoso yang terkena hukuman kartu merah yang dia dapatkan di pertandingan sebelumnya. Selain itu dua pemain lain, Kushedya Hari Yudo dan Dedik Setiawan absen lantaran harus bergabung dengan Timnas.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana bersiap untuk membuat gebrakan di sektor bisnis terutama di dalam hal pengelolaan merchandise. Pebisnis milenial yang akrab disapa Juragan 99 ini menilai bahwa Aremania harus mendapatkan keuntungan dari pengelolaan merchandise.

Prinsip ekonomi kerakyatan dinilai oleh Gilang adalah konsep yang pas untuk diterapkan dalam hal pengelolaan sisi merchandise Arema FC. Hal itu tidak lepas dari Arema FC sudah menjadi ikon dan simbol bersama masyarakat Malang.

Gilang memiliki gambaran bahwa Aremania bisa bisa saja  masuk dalam sirkulasi penjualan merchandise Arema FC.”Kedepan kita akan berdayakan Aremania biar bisa punya penghasilan dengan menjadi seller yang menjual merchandise Arema,” ungkap Gilang.

Sebagai orang yang memiliki latar belakang pengusaha, tentu saja Gilang memiliki konsep terkait sistem pemberdayaan supporter yang akan diterapkan oleh Arema FC. “Lagi kita siapkan konsepnya, yang pasti Aremania tidak cuma mendukung tim. Tapi juga bisa mendapatkan pemasukan untuk menyambung hidup,” jelasnya.

Sebelumnya, Gilang diawal menjabat sebagai Presiden Arema FC juga menekankan bahwa perputaran bisnis Arema FC harus bisa menyentuh di banyak lini termasuk supporter.  Dari sisi merchandise, bahkan Gilang yakin bisa menerapkan 100 persen merchandise Arema yang dijual di pasaran bisa memiliki label original. Hal ini dapat dilakukan dengan menggandeng pelaku bisnis dan produsen merchandise Arema.

“Ini juga sebagai bentuk proteksi terhadap pelaku bisnis merchandise yang ada di Malang Raya. Label original itu penting untuk meningkatkan kepercayaan, di satu sisi juga berpengaruh terhadap pemasukan klub. Nanti akan kita matangkan konsepnya seperti apa agar bisa berjalan dengan sistematis dan rapi,” tandasnya.

Sinergi antara PSSI dan Polri yang disosialisasikan pada Rabu (17/11/2021) ditanggapi positif oleh Arema FC. Sinergi tersebut diyakini akan berdampak pada semakin meningkatnya kualitas kompetisi di Indonesia.

“Tentu saja Arema FC menanggapi dengan positif kerjasama antara PSSI dan Polri. Dengan kerjasama ini harapannya kualitas kompetisi tentu akan semakin baik, dampaknya trust terhadap pengelolaan kompetisi tentu akan semakin meningkat,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji.

Pengawasan yang dilakukan oleh Polri menurut Sudarmaji juga menguatkan aspek seportifitas yang selama ini menjadi roh dalam sepak bola. “Aspek sportifitas dan fairplay harus dihormati, kalah menang menjadi entitas dari sebuah  pertandingan,” ungkapnya.

Kerjasama itu juga diyakini mampu meningkatkan kualitas perangkat pertandingan. “Perangkat pertandingan akan terus didorong untuk meningkatkan kualitas pemahaman implementasi law of the game,” imbuhnya.

Tak hanya kompetisi yang merasakan imbas positif  dari kerjasama tersebut, namun juga klub merasakan manfaatnya. “Dari sisi klub juga akan merasakan manfaatnya, kepercayaan klub terhadap publik terhadap sponsor juga akan dibangun. Ini juga memicu klub untuk meningkatkan sisi industri,” pungkas Sudarmaji.

Sebelumnya PSSI melakukan sosialisasi kerjasama dengan Polri yang menghasilkan beberapa poin. Sosialisasi terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PSSI dan Polri Nomor 12/PSSI/VII-2021 dan Nomor PKS/27/VII/2021 Tanggal 21 Juli 2021 tentang Penerbitan Rekomendasi dan/atau Pemberian Izin Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, Kesehatan dam Hubungan Luar Negeri dalam Kegiataan PSSI.
 

Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana terus berkomitmen meningkatkan kualitas image Arema FC, kali ini milenial muda ini melakukan lawatan ke Turkey selama 14 hari lebih, bahkan membawa misi mencuri ilmu pengelolaan sepakbola modern beberapa klub profesional di Istambul, seperti Galatasaray, Fenerbache dan Besiktas.

“Kita akan melakukan kunjungan ke markasnya Galatasaray, Besiktas juga Fenerbache, utamanya ingin belajar tentang bagaimana mengelola klub profesional, juga utamanya dalam mengelola merchandise di store mereka,” ujar Juragan 99, begitu akrab dipanggil.

Mendatangi store Galatasary, Gilang berharap Arema FC Store yang kini mendapatkan apresiasi yang sangat antusias dari Aremania untuk terus berbenah, sekaligus dapat bersinergi dengan banyak pihak untuk menjadi distributor serta Aremania yang dapat dikembangkan untuk membantu klub dalam distribusi sekaligus penjualan merchandise Singo Edan utamanya jersey untuk membantu menopang pemasukan klub.

“Merchandise menjadi salah satu pemasukan yang besar untuk klub selain ticketing dan sponsorship. Namun, karena ticketing saat ini terkendala pandemi maka belum dapat menjadi pendapatan klub, kini praktis bergantung kepada mercchandise dan sponsorhip. Karena itu, nanti menghadapi situasi normal, maka perlu disiapkan inovasi serta distribusinya dengan baik,” paparnya.

Gilang juga akan segera melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, baik dari internal manajemen, juga Aremania serta pihak lain yang dapat bersinergi utamanya dalam pengelolan kualitas merchandise yang dapat dijangkau harganya oleh semua Aremania.

“ Nanti kita coba diskusikan bagaimana kita bikin kategori jersey mulai yang jersey original untuk kalangan kelas atas, serta edisi khusus untuk fans klub, Aremania dengan kualitas yang bagus serta terjangkau, murah tapi ndak murahan,” kata Gilang.

Karenanya, lanjut  Gilang, perlu dilakukan survery di lapangan, di pasar tentang kualitas dan harga jersey yang diminati serta harganya dapat dijangkau oleh Aremania. “Nantinya dari survey  itu kita bisa memutuskan kualitas dan harga yang dijangkau Aremania, para toko penjual jersey dapat digandeng oleh klub menjadi distributor resmi. Langkah sinergi ini untuk mengurangi penjiplakan yang dapat merugikan klub. Jadi, kita bersama sama memberi manfaat keuntungan secara bersama-sama,” pungkasnya.

Arema FC Putri U-17 mendapatkan gelar juara Piala Gubernur Bali 2021, hal ini disebut pelatih Arema FC Putri U-17 Nanang Habibi sebagai bagian dari proges tim.

Dibandingkan dengan tim putri senior Arema FC, Arema FC Putri U-17 memang membutuhkan pengalaman di pertandingan terutama dalam merasakan ketatnya atmosfir kompetisi. Maka tidak heran jika ajang Piala Gubernur Bali ini dijadikan sebagai ajang untuk mengetahui perkembangan tim sejak masa pembentukan dalam kurun waktu 5 bulan.

“Tim junior ini terbentuk kurang lebih sudah 5 bulan. Dari perjalanan 5 bulan ini tim kami menunjukkan progres pembentukan tim. Jadi secara intens kami mungkin lebih siap dibandingkan dengan tim-tim putri lainnya,” ungkap pelatih yang akrab disapa Pepe ini.

Dominasi Arema FC Putri U-17 di ajang tersebut mencapai puncaknya saat di final, mereka menang telak atas Bali All-Star dengan skor  0-5 dalam pertandingan yang diadakan di di Lapangan Garuda Dalung Kecamatan Kuta Utara, Badung (16/11/2021).

”Kita bisa juara karena secara tim putri tim arema women junior lebih siap dari mulai proses pembentukan tim sampai saat ini kami tetap menjalani latihan rutin tiap bulan   menyesuaikan yang sudah ada program tim yaitu tour football condisioning karena tidak ada ada kompetisi ,” ungkapnya.

Arema FC mempersiapkan tim sebaik mungkin jelang digelarnya seri ketiga BRI Liga 1 2021. Tim Singo Edan memboyong  23 pemain dalam seri ketiga yang akan digelar di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini.

Terlepas dari 23 pemain itu, dua nama Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo dipastikan akan langsung bergabung dengan tim setelah merampungkan agenda bersama Timnas.

Tiga kiper dibawa oleh Arema FC dalam rombongan tim. Mereka adalah Adilson Maringa, Teguh Amiruddin dan Andriyas Francisco. Di sektor belakang ada Sergio Domingos Reis Silva, Bagas Adi Nugroho, Ikhfanul Alam, Achmad Figo Ramdani, Johan Ahmat Farisi, Didik Arianto, Rizky Dwi dan Diego Michels.

Di posisi tengah ada 5 pemain, mereka adalah Jayus Hariono, Hanif Sjahbandi, Dave Mustaine, Renshi Yamaguchi. M Faiz Iqbal Fardhani. Sedangkan di posisi pemain depan ada Muhammad Rafli, Dendi Santoso, Feby Eka Putra, Ridwan Tawainella, Hamzah Titofani, Bramntio Ramadan dan Carlos Manuel Fortes.

Pelatih Arema FC Eduardo Almeida cukup optimis dengan timnya saat ini. Namun dia menyerukan bahwa persaingan dipastikan akan ketat, karena semua tim sudah melalui proses adaptasi terhadap pertandingan. “Kedepan persaingan akan semakin ketat. Semua tim sudah menemukan ritmenya. Kuncinya kita harus konsisten di pertandingan dan selalu tampil lebih baik,” ungkap pelatih asal Portugal ini.

Arema FC sendiri dipastikan tanpa diperkuat oleh tiga pilarnya saat menghadapi pertandingan perdana seri ketiga BRI Liga 1 2021 melawan Persik Kediri pada (19/11/2021), mereka adalah Kushedya Hari Yudo dan Dedik Setiawan yang bergabung dengan Timnas serta satu pemain Dendi Santoso yang harus absen karena menjalani hukuman kartu merah.

Kekuatan kearifan lokal menjadi semangat tersendiri bagi Arema FC dalam mengarungi kiprah mereka di kompetisi BRI Liga 1 2021. Hal itu kembali dibuktikan dengan diluncurkannya jersey ketiga tim Singo Edan yang mengangkat tema sisi heroik monumen bersejarah tugu Kota Malang.

Monumen tugu Kota Malang diambil dari sisi yang berbeda, yakni dari sisi atas yang diimplementasikan dalam bentuk sketsa garis warna emas. Uniknya, logo Arema FC tepat berada di tengah dalam desain. Artinya kendati berada dalam skema yang sama, namun logo tersebut digambarkan seolah berada tepat dimana monumen berdiri.

“Kita sengaja mengambil dari sisi yang berbeda yakni dari sisi atas. Karena sisi ini jika diamati akan memunculkan kesan satu titik pusat yang disimbolkan adalah semangat bersama. Hal ini sesuai dengan eksistensi Arema FC yang menjadi semangat dan kebanggaan Arek-arek Malang selama ini,” ungkap Manajer apparel resmi Arema FC, SEA Tjiptadi Purnomo.

Diluar dari estetika desain tampak atas, menurut Tjiptadi monumen tugu Kota Malang adalah sebuah peninggalan sejarah sekaligus simbol perlawanan dan semangat pantang menyerah. Terbukti ketika monumen  ini pernah dihancurkan saat agresi militer Belanda I pada 1948, namun kuatnya nilai semangat yang harus ditegakkan hingga akhirnya di tahun 1953 monumen ini kembali didirikan dan diresmikan oleh Presiden RI Pertama Ir. Soekarno.

“Diluar nilai estetika kita berusaha untuk mengingatkan bahwa monument tugu Kota Malang adalah bentuk dari identitas semangat pantang menyerah arek-arek Malang, terbukti tugu ini harus tetap berdiri meski sebelumnya pernah hancur oleh agresi militer Belanda,” papar Tjiptadi.

Hitam Elegan

Terlepas dari monumen Tugu Kota Malang yang menjadi tema utama di jersey ketiga Arema FC, dominasi warna hitam juga menjadi pembeda. Hal ini memunculkan kesan elegan saat dikenakan pemain di pertandingan.

“Kami melihat bahwa warna hitam adalah sebuah simbol elegan, simbol kekuatan dan sebuah keseriusan dalam melangkah. Ini yang mendasari kenapa kami memilih warna ini, bukan yang lain untuk jersey ketiga Arema FC ini,” jelasnya.

Jersey ketiga ini melengkapi dua jersey sebelumnya yang sudah diluncurkan oleh Arema FC. Pertama diluncurkan adalah jersey kedua, yakni mengambil tema peta Malang Raya, kemudian jersey utama yang mampu menarik perhatian dengan menempelkan  relief candi di jersey dengan dominasi warna biru khas Arema FC tersebut.