Harus diakui pendiri-pendiri tim Singo Edan memiliki konsep yang kuat untuk menjadikan Arema bukan hanya sebagai kebanggaan masyarakat Malang. Tetapi juga sebagai miniatur kultur Indonesia dari sabang sampai merauke yang digambarkan melalui klub sepak bola bernama Arema.
32 tahun silam bukan sesuatu yang kebetulan jika ada sosok tiga pemain Papua diantaranya adalah Micky Tata, Domingus Nowenik dan Panus Korwa menjadi andalan Arema di kompetisi Galatama. Bahkan ketiganya ikut memiliki andil mengantarkan Arema menjadi juara Galatama di era 1992/1993.
Ketiganya hadir di Arema karena Malang dan Papua sebenarnya memiliki hubungan emosional yang kuat. Pendiri Arema Brigadir Jendral Acub Zainal pernah menjabat Gubernur Papua tahun 1973 -1975 termasuk Ebes Sugiono mantan walikota Malang yang juga pernah menjabat Wagub Papua tahun 1983-1987.
Bahkan tahun 1973 di Papua digelar Piala Acub Zainal yang mempertemukan kejuaraan sepakbola antar kabupaten Se Papua. Mantan Pangdam Cendrawasih itu juga membidangi renovasi Kantor Gubernur Provinsi Irian Jaya dan memperbaiki i Stadion Mandala.
Termasuk Acub Zainal juga turut menata pengelolaan Persipura dengan mendatangkan pelatih asal Singapura di tahun 1975-1976 yang ikut andil membawa Persipura menjadi juara. Persipura juara berturut turut empat kali juara Soeharto Cup dan mewakili indonesia di Kings Cup di Bangkok.
Kegilaan Acub Zainal terhadap sepak bola tidak hanya sampai di situ, pada tahun 1978 Acub Zainal mendirikan klub Perkesa 78. Klub sepak bola ini berbasis di Kebayoran Baru, Jakarta selatan yang banyak dihuni oleh pemain-pemain asal Papua, seperti swoerti Yabet Sibi, Saul Sibi, Ony Mayor, Stepanus Kirwa, Berrus Tamnge, Aagys Ohee, Nico Ramandaey, dan banyak lagi.
Bahkan saat beliau mendirikan Arema 1987 beliau tetap membawa nama-nama pemain asal Papua seoerti Micky Tata, Dominggus Nowenik. Di tahun tahun selanjutnya Arema selalu merekrut putera terbaik Papua seperti Alexander Pulalo, Erol Iba,Ellie Eboy,Charles Horik dan masih banyak lagi. Dari perjalanan ini sejarah Arema hingga kini tidak lepas dari putra terbaik Papua karena memang ditanam dan dipupuk oleh para pendiri Arema.
Ricky Kayame menjadi pemain Papua yang kini berada di tim kebanggaan Arek-arek Malang. Golnya ke gawang Barito Putera pada (19/8/2019) bisa jadi merupakan sebuah kisah cinta, bakat alam dan bukti bahwa tali sejarah Arema, Malang dan Papua tidak boleh terputus. Demi mengelola hubungan baik tersebut, tidak hanya di tim senior Arema FC, di level Akademi Arema juga banyak anak-anak asli Papua yang mengembangkan bakat sepak bolanya.